Rabu, 31 Januari 2018

filosofi bunga

1. Filosofi Bunga sebagai Tanda-Tanda Alam dari Tuhan
Tuhan Menghimbau manusia untuk memperhatikan tanda-tanda alam karena di sana terdapat pelajaran. Bunga bisa menjadi tanda alam yang memberikan pelajaran. Tentang bagaimana makhluk ciptaan harusnya eksis di dunia ini. Bagaimana makhluk seharusnya bersikap menunjukkan identitas dirinya.
2. Filosofi Bunga Mengundang Decak Kagum
Entah bagaimana kehidupan spirit dari bunga-bunga di alam semesta ini. Apakah mereka sebenarnya bisa berbicara layaknya di negeri dongeng. Tapi yang manusia tahu, bunga itu tidak bisa bicara. Dia hanya bisa tumbuh cantik dan semerbak wangi aromanya yang mengundang decak kagum.
3. Filosofi Bunga Menjadi Teladan dalam Bersikap
Meskipun Bunga tidak mengatakan dirinya bunga. Walaupun bunga tidak mengatakan dirinya cantik. Namun ia sungguh bisa dijadikan teladan bagi makhluk ciptaan Tuhan untuk menjadi dirinya sendiri apa adanya. Kita sering mendapati bunga yang tidak harum, bahkan baunya busuk atau pahit. Namun para bunga yang tidak wangi ini tetap menunjukkan dirinya apa adanya. Tidak berusaha bunuh diri karena minder atau layu karena saking malunya.
4. Filosofi Bunga Tidak Over Akting
Intinya, bunga mengajarkan manusia untuk tidak pura-pura. Bunga tetap harum walau nggak mengatakan dirinya bunga. Wangi Bunga tetap tercium walau ia tak kibas-kibaskan dirinya. Begitulah seharusnya manusia menjalani hidup. Nggak usah over akting mengatakan aku begini, aku begitu… Kalau memang harum, pastilah tercium aromanya! Setuju?
5. Filosofi Bunga Memiliki Kemandirian
Bunga adalah rantai utama penyerbukan. Benang sari dan putiknya adalah sumber kehidupan bagi kelangsungan diri. Penyerbukan menjadi simbol kemandirian. Manusia harus bisa belajar mandiri pula. Tidak merepotkan orang lain. Dan tidak membunuh orang lain hanya demi mempertahankan kelangsungan hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar