1. Filosofi Bunga sebagai Tanda-Tanda Alam dari Tuhan
Tuhan Menghimbau manusia untuk memperhatikan tanda-tanda alam karena
di sana terdapat pelajaran. Bunga bisa menjadi tanda alam yang
memberikan pelajaran. Tentang bagaimana makhluk ciptaan harusnya eksis
di dunia ini. Bagaimana makhluk seharusnya bersikap menunjukkan
identitas dirinya.
2. Filosofi Bunga Mengundang Decak Kagum
Entah bagaimana kehidupan spirit dari bunga-bunga di alam semesta
ini. Apakah mereka sebenarnya bisa berbicara layaknya di negeri dongeng.
Tapi yang manusia tahu, bunga itu tidak bisa bicara. Dia hanya bisa
tumbuh cantik dan semerbak wangi aromanya yang mengundang decak kagum.
3. Filosofi Bunga Menjadi Teladan dalam Bersikap
Meskipun Bunga tidak mengatakan dirinya bunga. Walaupun bunga tidak
mengatakan dirinya cantik. Namun ia sungguh bisa dijadikan teladan bagi
makhluk ciptaan Tuhan untuk menjadi dirinya sendiri apa adanya. Kita
sering mendapati bunga yang tidak harum, bahkan baunya busuk atau pahit.
Namun para bunga yang tidak wangi ini tetap menunjukkan dirinya apa
adanya. Tidak berusaha bunuh diri karena minder atau layu karena saking
malunya.
4. Filosofi Bunga Tidak Over Akting
Intinya, bunga mengajarkan manusia untuk tidak pura-pura. Bunga tetap
harum walau nggak mengatakan dirinya bunga. Wangi Bunga tetap tercium
walau ia tak kibas-kibaskan dirinya. Begitulah seharusnya manusia
menjalani hidup. Nggak usah over akting mengatakan aku begini, aku
begitu… Kalau memang harum, pastilah tercium aromanya! Setuju?
5. Filosofi Bunga Memiliki Kemandirian
Bunga adalah rantai utama penyerbukan. Benang sari dan putiknya
adalah sumber kehidupan bagi kelangsungan diri. Penyerbukan menjadi
simbol kemandirian. Manusia harus bisa belajar mandiri pula. Tidak
merepotkan orang lain. Dan tidak membunuh orang lain hanya demi
mempertahankan kelangsungan hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar